Kamis, 12 Agustus 2010

EAST MEETS WEST in LOVE : Pertemuan Timur & Barat dalam Sebuah Cinta



Sahabat kami Ima, beberapa waktu lalu telah melangsungkan pernikahan dengan Mark. Persahabatan kami dengan Ima bermula dari pertemuan-pertemuan di even fashion show. Dimana Ima sering meragakan tata rias maupun busana para make up artis dan fashion designer. Ima seorang peragawati profesional yang memiliki wawasan luas,  mudah bergaul dengan siapa saja serta asik diajak diskusi. Saat Ima pulang dari kuliahnya di London, ia menyampaikan keinginan menikah dengan tata rias & busana Jogja Paes Ageng, kami pun dengan suka cita menyambutnya.


 
Even sangat spesial ini mempertemukan dua latar belakang budaya berbeda. Pernikahan Ima dan Mark merupakan kolaborasi budaya timur yang sarat filosofi dengan budaya barat yang sangat moderat. Ima dengan latar budaya ketimuran yang menjunjung tinggi tata krama sedangkan Mark berlatar belakang budaya Jerman yang sangat dinamis dengan paradigma kekinian. Sebuah kombinasi mewakili generasi global yang akan mewarnai budaya dunia di masa depan.


Dipilihnya prosesi pernikahan dengan tata rias dan busana Jogja Paes Ageng menunjukkan kecintaan yang melekat erat pada keluarga ini terhadap kebudayaan Jawa (Indonesia). Prosesi pernikahan ini mengikuti kaidah-kaidah adat istiadat Jawa yang detil dan kaya makna. Diawali pemasangan bleketepe oleh ayah pengantin wanita di depan pintu masuk rumah sebagai tanda melangsungkan pernikahan. Hiasan tradisonal berupa tuwuhan terpasang di kanan-kiri pintu yang diberi pari ulen oleh  kedua orang tua, melambangkan sandang pangan serta kemakmuran untuk kedua mempelai.


Sungkeman kepada kedua orang tua dan sesepuh menjadi momen yang mengharukan. Prosesi ini menunjukkan bakti seorang anak kepada orang tua dan memohon restu agar pernikahan berjalan lancar dan penuh bahagia. Prosesi berikutnya adalah  siraman sebagai simbol mensucikan diri agar bersih jasmani dan rohani. Dilanjutkan dengan mecah kendi, kethok ritmo, dodolan dawet oleh ibunda tercinta berlangsung meriah diiringi tawa riang keluarga dan tamu undangan. 


Persiapan acara resepsi dilakukan Ima dengan penuh kesabaran, mengikuti semua tahap dan pekem baku tata rias & tata busana tradisional Jogja. Sang pengantin pria, ternyata dengan senang hati didandani pakaian pernikahan adat Jogja, walaupun baginya terasa agak ribet. Ia tidak pernah membayangkan prosesi pernikahannya di negeri ini begitu mendetil dan sarat tata krama. Sungguh berbeda dengan kebiasaan pernikahan ala Eropa yang lebih simple. Tapi, justru perbedaan tersebutlah yang membuat segala sesuatu menjadi lebih menarik dan berwarna. Seperti senandung irama sebuah orkestra yang berasal dari aneka alat musik tetapi tetap satu harmoni.    


Ima tampak demikian cantik dan anggun mengenakan tata rias & tata busana pernikahan Jogja Paes Ageng. Aura keindahan terpancar layaknya seorang putri keraton yang akan bersanding dengan seorang raja.  Mark dengan wajah berseri pun telah siap dengan busana pernikahan adat Jawa klasik. Ia pun dengan bangga berkata : “I am king of Java .... “. Kita yang mendengarkan pun ikut tertawa senang. Ternyata, Mark begitu bangga dengan busana yang ia kenakan. Dan .... sebuah prosesi pernikahan layaknya raja dan ratu Jawa nan agung akan berlangsung dengan hikmat.


Prosesi pernikahan berjalan dengan teratur dan penuh makna. Orang tua Ima dengan telaten dan penuh kasih sayang membimbing sang putri bersama mempelai pria mengikuti tahap demi tahap upacara adat ini. Sang kakak pun dengan sabar mendampingi adik terkasih menyelesaikan setiap prosesi acara pernikahan ini agar sempurna. Sebuah gambaran keluarga yang penuh kasih sayang dan saling menunjang satu dengan lainnya. Dan, para tamu undangan dan para sahabat yang hadir pun turut merasakan kebahagia ini. Puji syukur dan panjatan doa mereka sampaikan untuk kebagiaan kedua mempelai.


Kini, Ima bersama Mark telah kembali ke Jerman, dimana budaya yang dinamis serta denyut kehidupan modern berlangsung. Tetapi, segala kecintaan terhadap budaya Indonesia masih melekat kuat. Mereka akan menjadi duta budaya bangsa ini yang senantiasa mengenalkan kekayaan istiadat Indonesia dalam kemajemukan budaya barat. Pernikahan berkarakter budaya Indonesia menjadi pengalaman nan berharga untuk dikenang dan disampaikan ke kalayak.

Selamat menjalani sebuah kehidupan baru, doa kami untuk kebahagiaan kalian berdua. Ima dan Mark, dimanapun kalian berada tetaplah cinta budaya asli (100%) Indonesia.  

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar