Bali, sebuah nama yang tidak pernah habis untuk dibicarakan, juga tidak akan pernah tuntas untuk diekplorasi. Budaya, spriritual, kreatifitas, lukisan, busana, makanan, gunung, sawah, pantai, tari, dan surfing beserta dinamika kehidupannya selalu menarik untuk dibahas. Tetapi, disini kita lebih menarik membicarakan Tata Rias & Busana Pernikahan Adat Bali yang dinamis sekaligus eksotik.
Sebenarnya banyak jenis tata rias dan busana pernikahan adat Bali. Hampir setiap kabupaten di provinsi ini memiliki ciri khas tertentu yang berbeda satu dengan lainnya. Kekayaan tata rias dan juga busana beserta pernik-perniknya sangat didukung oleh jiwa seni masyarakat Bali. Seni lukis memperkaya motif kain tradisional, seni songket mempercantik busana tradisional, dan seni ukir melahirkan kreatifitas aksesoris emas dan perak yang cantik tiada tara.
Sikap dinamis masyarakat Bali menyebabkan karakter masyarakatnya menjadi terbuka dan memudahkan berkolaborasi dengan budaya luar. Pada akhirnya tata rias dan busana tradisional juga ikut berkembang dengan variasi yang lebih kaya desain dalam paduan aneka bahan. Bahkan, unsur tradisional mampu bersanding apik dengan budaya kontemporer modern tanpa kehilangan identitas aslinya.
Tata rias dan busana adat Bali sebenarnya sangat terpengaruh kuat dari lingkungan alam tropis yang hangat serta kaya warna-warni flora nan cerah. Kondisi alam ini membentuk seni yang atraktif serta dinamis. Seni tari, gamelan, lukisan, patung, dan seni-seni lainnya dari waktu ke waktu berevolusi membentuk genre-genre baru yang lebih bervariasi.
Masyarakat Bali sangat fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap pengaruh luar memperkaya budaya asli menjadi bentukan kontemporer yang unik. Alasan ini juga menjadi faktor pendorong para maestro seni kelas dunia mau menetap di Bali hingga akhir hayat sekaligus ikut memperkaya budaya Bali.
Le Mayeur
Nama-nama seperti Le Mayeur, Arie Smith, Antonio Blanco atau yang lainnya menjadi bagian dari ekspatriat yang hadir dan berkarya di pulau dewata. Le Mayeur (1880-1985) dari tepian pantai Sanur mempromosikan Bali ke sentereo dunia melalui lukisan impresionis yang kaya warna-warna tropis. Pelukis asal Belgia nan eksentrik ini hidup bersama sang istri, penari eksotik Ni Pollok menjadi daya tarik para wisatawan berkunjung ke Bali.
Arie Smith
Arie Smith (1916 - .... ) pelukis kelahiran Zaandam, Belanda yang kini menetap di Ubud memberi pencerahan kepada para pelukis muda dan melahirkan aliran Young Artis. Sebuah aliran yang memberikan warna-warna imajinatif berbeda dengan aliran tradisional Bali pada umumnya. Smith menjadi warga negara Indonesia tahun 1951 dan pernah mengajar grafis - litografi di Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah seorang master warna dan komposisi yang mempengaruhi gaya seniman-seniman lukis di Bali hingga saat ini.
Sedangkan Antonio Blanco (1912-1999) yang menikahi modelnya Ni Rondji, seorang penari tradisional Bali. Blanco melukis keindahan wanita dengan lingkungan seperti dunia mimpi. Tetapi ciri khasnya pelukis keturunan Spanyol yang dominan adalah orientasi yang kuat pada eksotika wanita sehingga ia dikenal sebagai maestro lukisan romantic expressive.
SAVITRI wedding telah beberapa kali mengekplorasi Tata Rias & Busana Pernikahan Adat Bali dengan modifikasi tertentu tanpa menghilangkan karakter aslinya. Demikian kaya seni tata rias dan tata busana Bali, sehingga tidak akan pernah habis untuk diadaptasi dengan perkembangan terkini. SAVITRI wedding bahkan beberapa kali menjuarai lomba Tingkat Regional maupun Nasional dengan menampilkan Tata Rias & Busana Adat Bali. Dengan prestasi tersebut kami sering dipercaya para pengantin yang ingin tampil dengan Tata Rias & Busana Adat Bali baik bergaya tradisional maupun modifikasi.
Tata Rias & Busana : SAVITRI WEDDING
Image Lukisan Le Mayeur, Arie Smith & Antonio Blanco disadur dari berbagai sumber.