Sabtu, 19 Juni 2010

ISLAMIC WEDDING : Indahnya Pernikahan Bernuansa Islami



Pernikahan adalah fitrah manusia untuk mewujudkan kehidupan yang lebih bermanfaat. Keharmonisan pernikahan akan tercapai jika dimulai dari niat tulus dan didukung  tindakan-tindakan yang terukur dan terencana serta penuh kasih sayang. Perpaduan sempurna antara kekuatan seorang laki-laki dan kelembutan seorang wanita berbalut akal budi luhur menjadikan proses kehidupan menuju kebaikan akan melahirkan generasi penerus berakhlak mulia dan berkualitas unggul.



Rangkaian acara pernikahan bernuansa islami dimulai dari akad nikah yang dilaksanakan dengan sakral mengikuti aturan syariat Islam. Diiringi doa-doa dan salawat yang khusuk dari kerabat dan tamu undangan menjadikan nuansa kebahagiaan begitu kental dirasakan kedua mempelai beserta keluarga. Berbalut tata rias dan busana pernikahan nan anggun menciptakan nuansa islami penuh makna. Kehidupan baru telah dimulai bersama 'tuk menjalani sebuah kehidupan yang menjadi bagian ibadah manusia kepada Sang Pencipta.


 
 

Resepsi pernikahan yang meriah nan elok sudah terasa dari pintu masuk utama yang berhias kubah dengan kain bernuansa coklat tua. Ruang penerima tamu dilengkapi meja hias bundar berpadu bunga segar nan indah. Meja penerima tamu berbentuk simple berlatar belakang frame klasik berlukiskan aneka bunga. Para tamu undangan pun tertarik perhatian ornamen ini. Memasuki ruang utama, rangkaian dekorasi didominasi warna keemasan dan coklat tua berpadu apik dengan warna orange cerah ....... warna kesayangan pengantin wanita. Harmonisasi warna yang  menyempurnakan acara pernikahan ini.    
 

Dekorasi pelaminan berkonsep arsitektur islam nan megah menjadi point of interest di ruangan utama. Kubah indah terinspirasi dari bangunan timur tengah berpadu apik dengan ukiran etnik khas Indonesia. Sebuah perpaduan dua warna budaya agung yang saling mengisi dan memperkaya, layaknya sebuah pernikahan yang bermanfaat dan berbudaya jika bisa saling mengisi dan saling mendukung satu dengan lainnya.              
 
Selamat kepada Mas Andri dan Mbak Lila, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah Amien ..............   

Sabtu, 12 Juni 2010

ONE LOVE . ONE WORLD : Pesan Spiritual Piala Dunia FIFA 2010

-->Mulai tanggal 11 Juni hingga 11 Juli 2010 perhelatan Piala Dunia FIFA 2010 berlangsung. Semua perhatian dunia sejenak berpaling ke even terakbar di muka bumi ini. Afrika Selatan menjadi negara pertama di benua Afrika yang mementaskan final sepak bola dengan 32 negara kontestan. Sebuah mimpi yang awalnya dianggap ’konyol’ oleh sebagian besar orang, kini telah menjadi kenyataan. Dan semua itu harus dilalui dengan perjuangan terjal dan penuh liku.

-->
Adalah seorang bernama Nelson Rolihlahla Mandela yang patut diberi apresiai luar biasa sehingga FIFA mempercayai even ini bisa berlangsung di benua Afrika. Perjuangannya yang panjang menghapus praktek politik apartheid telah diulanginya sekali lagi untuk memperjuangkan turnamen sepak bola terbesar ini. Sebenarnya, Afrika Selatan sudah digagalkan Jerman saat menjadi penyelenggara Piala Dunia 2006, tetapi kekuatan dan visi kepemimpinan Mandela meneguhkan panitia piala dunia untuk berjuang sekali lagi dan akhirnya ........ berhasil. Baginya, sepak bola bukanlah sekadar olah raga biasa, tetapi sebuah spirit yang mampu mempersatukan umat manusia dalam kehidupan yang universal dan terbebas dari rasisme.          
               
Di luar gebyar drama piala dunia yang masih akan berlangsung sebulan penuh, sangatlah menarik membahas seorang Mandela. Khususnya, busana 'favorit' yang sering ia dikenakannya di setiap kesempatan. Menengok ke belakang, berkenalan dengan batik pertama kali saat mengikuti konferensi APEC di Istana Bogor 1994. Bersama 13 kepala negara, termasuk Bill Clinton, Goh Cok Tong, Mahatir Muhammad, dan tokoh-tokoh dunia lainnya, batik rancangan Iwan Tirta yang menjadi 'busana resmi' APEC ini sangat memikatnya. Bahkan sampai kinipun ia masih setia mengenakan busana khas Indonesia tersebut. Semua orang di seluruh dunia tentu masih mengingat foto-foto ceria Mandela berbusana batik memegang tropi Piala Dunia FIFA. Sungguhlah menakjubkan, tokoh karismatik yang demikian dihormati dunia begitu ‘cinta’ batik asli (100%) Indonesia. Tidak salah kiranya UNESCO mengukuhkan batik tulis Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) pada 2 Oktober 2009 lalu di Perancis.                 -->


Tepat sepekan setelah puncak final Piala Dunia, tanggal 18 Juli 2010, Mandela akan berusia 92 tahun. Hingga usianya yang hampir seabad itu, peraih Nobel Perdamaian 1993 masih suka berbatik ria di berbagai forum internasional yang dihadirinya. Mandela mengaku sangat dekat secara emosional dan spiritual dengan Indonesia. Ia juga sering mengatakan bahwa ia tak akan pernah melupakan bantuan Indonesia atas perjuangannya menghapus sistem apartheid di Afrika Selatan. Begitulah cara Mandela memberikan terimakasih kepada negeri ini. 

Dan, tugas kita untuk berjuang bersama-sama mengembangkan karya bangsa sendiri serta ikut menciptakan kehidupan dunia yang setara tanpa membedakan warna kulit. Selamat bersuka cita menikmati pertandingan final Piala Dunia FIFA 2010 dengan menjunjung tinggi fair play. One Love ...... One World







Sabtu, 05 Juni 2010

MY EARTH . MY HOME : Program Hijau untuk Bumi Kita



Inspirasi bisa berasal dari mana pun. HOME sebuah film dokumenter memberi inspirasi luar biasa tentang kesadaran kita terhadap bumi – rumah kita tinggal. Film yang dibuat Yann Arthus Bertrand, ahli lingkungan hidup yang juga seorang fotografer, jurnalis dan reporter berkebangsaan Perancis telah memulai  sejak 2007 dan ditayangkan serentak di bioskop seluruh dunia pada 5 Juni 2009. Walau telah lama berlalu, tetapi pesan film ini masih demikian melekat hingga hari ini bahkan jauh ke masa depan.



Adegan film ini dimulai dengan sebuah narasi menceritakan bumi yang ditampilkan begitu fantastis. Wajah bumi direkam dengan keterampilan simatografi yang sungguh mengagumkan. Bahkan, mungkin kita tidak pernah melihat wajah bumi sedemikian indah di luar batas imaginasi. Air, lautan, gunung, lembah, air terjun, danau, bebatuan, hutan, ditampilkan bagai lukisan nan menakjubkan. Garis-garis alam berpadu harmonis dengan berbagai degradasi aneka warna mengalahkan semua karya maestro seni lukis maupun desain grafis manapun. Keagungan dari Sang Pencipta, tidaklah ada yang bisa menyamai. 

Dikisahkan tentang makhluk bernama manusia yang hidup di bumi hanya selama 200.000 tahun (sedangkan bumi telah berusia 4 milyar tahun) telah ‘berhasil’ mengacaukan siklus alam sekaligus merusak wajah bumi dengan segala macam aktivitasnya. Kita tersentak kaget, geram, sekaligus meratap nasib bumi ini. Rangkaian gambar dan narasi film ini seakan menunjukkan tiada kebaikan yang kita berikan kepada bumi pertiwi ini. Hingga, berbagai akibat kita rasakan sampai hari ini : Global warming, kacaunya siklus cuaca, kebakaran hutan, banjir bandang dasyat, gurun pasir yang meluas, dan beragam bencana lainnya. Dengan 'prestasi' yang telah dicapai, manusia bukanlah berhenti tetapi terus menambah kerusakan bumi ini  dengan kemajuan teknologinya.

Mungkin, ini hanya sebuah aktivitas teramat kecil di luasnya hamparan bumi ini. Tetapi, sekecil apapun itu jika untuk membantu memperbaiki ’rumah’ kita ini tentulah akan berguna. Sebuah aktivitas sangat sederhana, bahkan mungkin telah dilakukan oleh banyak orang, perusahaan atau institusi, tapi dengan niat tulus untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari kami melakukan program hijau untuk bumi ini,“MyEARTH.MyHOME”.                      
SAVITRI WEDDING mengajak orang-orang terdekat, yaitu para pasangan pengantin yang menikah untuk menanam pohon yang kami berikan. Pohon tersebut nantinya, bisa ditanam di rumah atau di lingkungan tempat tinggal. Maknanya, disamping menghijaukan bumi sebagai rumah kita, juga menandakan kehidupan baru telah dimulai. Agar pohon tersebut bisa tumbuh besar dan berguna tentulah perlu dirawat dengan baik, seperti layaknya sebuah pernikahan yang juga perlu dirawat dan dipelihara agar memberi manfaat bagi keluarga maupun lingkungan sekitar menjadi lebih baik. Selamat HARI LINGKUNGAN HIDUP .... 5 Juni 2010.